Radio
Lewat radio aku sampaikan. Kerinduan yang lama terpendam. Terus mencari biar musim berganti. Radio cerahkan hidupnya. Jika hingga nanti ku tak bisa. Menemukan hatinya. – Sheila on 7, Radio
Apa kabar kau di sana, ku harap kau mendengar. Laguku ini tentangmu, tentang perasaanku. Dengar, dekat, dengar. Coba kau perhatikan liriknya. – Drew, Radio
Di radio aku dengar lagu kesayanganmu. Kutelepon di rumah mu sedang apa sayangku. Kuharap engkau mendengar. Dan kukatakan rindu. – Gombloh, Ku gadaikan cintaku
So listen to the radio. And all the songs we used to know, oh, oh. So listen to the radio. Remember where we used to go. – The coors, Radio
Radio menemani pagi dalam detik-detik keracauan suasana. Radio menemani siang dalam kekosongan tak bicara. Radio menemani sore dalam secangkir kopi dan linimasa. Radio menemani malam untuk banyak inspirasi yang menyapa.
Karena radio, menjadi ruang untuk memunculkan rasa penasaran dalam mendengar. Karena radio, menjadi nikmat ketika kita tak pernah melihat siapa yang bersua. Karena radio, menjadi penyambung musik mesra untuk salam sapa romansa.
Untuk hari radio nasional, tetaplah bertemu diudara.
msubconscious
September 12, 2012 at 7:54 amJelas Radio itu menjadi penawar ketika kekacawan.
jiwa tenang ditemani juga kopi secawan.
Itulah radio bersaman indah liriknya
membuat diri menjadi sentosa 😀
fasyaulia
September 13, 2012 at 10:05 pmCukup suara ditemani langit berawan. Sore menjadi lebih menawan. Radiooo~
sinyoadie
September 12, 2012 at 9:44 amseperti kata farid harja – bercinta di udara…
radio bisa menebarkan cinta yang kadang berujung dengan bercinta setelah jatuh cinta pada suara merdu disana..
🙂
fasyaulia
September 13, 2012 at 10:07 pmBercinta di udara. Salah satu bagian termanis berujung romantis. Radiooo~
helgaindra
September 12, 2012 at 10:32 pmradio dulu cocok buat titip-titip salam gitu
sambil sesekali request lagu
hihihi
fasyaulia
September 13, 2012 at 10:09 pmRadio sekarang juga masih ada yang begitu kakak. Yuk request, kirim salam buat siapa dan dimana?
Senjakala Adirata
September 13, 2012 at 4:38 amsekali mengudara tetap di udara!
hidup radio!
🙂
fasyaulia
September 13, 2012 at 10:10 pmHidup! =D
Sugito Kronjot
September 13, 2012 at 5:15 pm– To a lullaby, And turn this up on the radio. If you can hear me now, I’m reaching out – Lullaby (Nickelback)
– The morning shows on the radio, the Case of the Missing Dog (Dream Theater – Best Time)
ah, radio…
dimana kabarmu hari ini ?
fasyaulia
September 13, 2012 at 10:12 pmRadio kabarnya baik, dan tidak akan pernah mati sampai manusia tetap menghargai keindahan tanpa pandangan 🙂
GustiFullah
September 16, 2012 at 4:31 pmngomongin radio, jadi ingat jaman SMP. dulu pernah naksir ama penyiar cewek, suaranya lembut-lembut gimana gitu, syahdu. sekalinya ketemu, suara ama fisik beda ya !!
INI KENAPA CURHAT DI BLOG ORANG !!!
fasyaulia
September 16, 2012 at 11:04 pmya bagus dong kalau suara sama fisik nya beda. kebayang kalau sama.. bakal gimana ya.. :p
gapapa curhat disini, gratis kok ga bayar hehe